Dari kecil aku sudah akrab dengan yang namanya bus, bukan bis pribadi tapi bus umum antar kota antar propinsi. Orangtuaku emang suka banget dolan kemana2 dalam istilah mereka adalah Silaturahmi, pilihan kata yang alim he..he.. jadi aku sering ngikut mereka naik bus. Tapi tak lama kemudian abah bisa beli mobil dan aku jarang naik bus lagi.
intensnya hubunganku dengan bus, terminal dan peron kembali meningkat seiring dengn perjalanan pendidikanku, cieee. Dari mondok di Gresik, kuliah di Malang sampek kuliah di Jogja, Bus tetap menjadi pilihan hidupku, karena system ekonomiku belum meningkat dengan kemampuanku untuk bisa naik pesawat.
pulang dari liburan hari raya di rumah Banyuwangi, lagi2 bus menjadi pilihanku kembali ke jogja. Waktu itu aku naik dari Jajag dengan dianter abah ibu, dan endik. Bis favoritku tak kunjung datang, padahal kita semua sudah hafal diluar kepala kapan bus akan berangkat dari Bwi. Setengah jam telat, akhirnya busx datang. Oh my God, busx penuh banget, sampek mau naik aja susah saking banyakx orang berdiri berjubel di pintu. Endik duluan yang naik buat nyarikan bangku buat aku, tapi semua dah penuh tinggal bangku pesenan orang. Setelah berhasil naik, Endik turun dari bis dan menyampaikan pesen ke kondekturnya ”pak, titip tenan yo pak iki wong meteng, mengko carikan tempat buat dia, kasihan lho pak”. Kurangajar tenan tu anak! Sempat berdiri selama 10 menit, pak kondektur mempersilahkan aku duduk dibangku pesenan orang untuk sementara dengan bilang bahwa dia kasihan padaku yang lagi meteng!!!he..he..Genteng, Glenmore sudah terlewati dan yess bangku yang kutempati gak ada yang pesen, dan ternyata memang bangku itu kosong alias g ada yang mesen dan aku selamat bisa duduk sampek jogja gara2 bualan metengx si Endik. Padahal banyak bngtt orang berdiri smpk jogja dan mereka sudah berdiri sebelum aku naik bis. Dan ini rezekiku bisa duduk smpk jogja, coba bayangin jika aku berdiri semalaman!!
BUT, keberuntungan “metengku” tak berlangsung lama, pas nyampek Jember, ada cowok yang lagi terkantuk2, duduk di bangku cadangan sampingku tiba2 muntah. Aku belum sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi ketika tiba2 dia mengelap tanganku dengan saputanganx, ya Tuhan ternyta dia muntah dan kena kaos dan Rokq, menjijikkan bwangt. Berhubung bis g berhenti sama sekali, akhirnya aku bisa ganti baju di Probolinggo. Nasib..nasib…
chat box
Kamis, 13 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar